Kamis, 15 Januari 2009

Go to Semarang

Hari kamis kamarin tanggal 15 januari 2009 adalah hari yang lelah buatqu, tapi menyenangkan. Banyak hal2 yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Aku dan temenqu pergi ke semarang dari jogja jam 07.00 pagi untuk meminta ijin penelitian ke kantor bankesbangpol dan linmas, aku dan temenqu belum tahu kantor itu di mana lokasinya. Padahal kami sudah muter2 kota semarang beberapa kali, masih aja belum ketemu. setelah itu kita akhirnya memutuskan untuk bertanya ke pak polisi yang sedang dinas di pos. akhirnya ketemu juga kantor yang kita cari.
Setelah dari kantor tersebut, kita langsung jln2 di kota semarang. tapi belum tahu mau kemana. Kita jln terus tanpa arah, dan akhirntya qt kejebak banjir. Tapi kita langsung balik arah, terus kita memutuskan untuk pergi ke masjid agung semarang aja. kita juga belum pernah melihatnya, setelah dari masjid kita keUNDIP. kita makan siang dikantin UNDIP, setelah itu kita memutuskan untuk pulang kejogjakarta lagi.Namun sebelumnya kita mampir ke UNNES sebentar. Setelah pukul 14.30 Kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang ke jogja. Dan akhirnya kita sampe jogja pada pukul 17.00. Hari yang sangat melelahkan dan menyenangkan.

Minggu, 11 Januari 2009

Desaqu



Kampungqu merupakan wilayah yang sangat luas yang merupakan pemukiman masyarakat transmigrasi dari jawa. mereka tinggal di aceh sekitar 31 thn lamanya menetap di aceh. Tepatnya diwilayah aceh utara. Nama desa kami yaitu desa/gampoeng Alue Leuhob yang dulunya kecamatan lhok sukon dan sekarang berubah menjadi kecamatan cot girek. Dulunya masyarakat bekerja sebagai petani palawija. Tetapi sekarang mereka berubah profesi menjadi petani kelapa sawit. mereka berharap dengan adanya kebun kelapa sawit ini, akan bisa merubah nasib mereka. mereka bekerja setiap hari dari pagi jam 08.00-12.00 siang. kebun sawit itu dikelola oleh PT dan masyarakat akan mendapat upah setiap bulannya dari hasil kebun sawit itu. Termasuk orang tua saya juga berprofesi sebagai petani sawit.

Selasa, 06 Januari 2009

Tarian Daerah Aceh

SAMAN
  1. Tarian saman diciptakan dan dikembangkan oleh seorang tokoh Agama Islam bernama Syeh Saman. Syair saman dipergunakan bahasa Arab dan bahasa Aceh. Tarian ini tidak mempunyai iringan permainan, karena dengan gerakan-gerakan tangan dan syair yang dilagukan, telah membuat suasana menjadi gembira. Lagu-lagu (gerak-gerak tari) pada dasarnya adalah sama, yakni dengan tepukan tangan, tepukan dada dan tepukan di atas lutut, mengangkat tangan ke atas secara bergantian.



SEUDATI
Sebelum adanya seudati, sudah ada kesenian yang seperti itu dinamakan retoih, atau saman, kemudian baru ditetapkan nama syahadati dan disingkat menjadi seudati. Pemain seudati terdiri dari 8 orang pemain dengan 2 orang syahi berperan sebagai vokalis, salah seorang diangkat sebagai syekh, yaitu pimpinan group seudati. Seudati tidak diiringi oleh instrument musik apapun. Irama dan tempo tarian, ditentukan oleh irama dan tempo lagu yang dibawakan pada beberapa adegan oleh petikan jari dan tepukan tangan ke dada serta hentakan kaki ke tanah. Tepukan dada memberikan suara seolah-olah ada sesuatu bahan logam di bagian dada atau perut yang dilengketkan sehingga bila dipukul mengeluarkan suara getar dan gema.

Rabu, 28 November 2007

My Family


Kalian semua adalah penyemangat dalam hidupku. Ayah dan Ibu yang tak kenal lelah menjaga, merawat, dan mendidikku. kalian selalu berusaha untuk menyenangkan anak-anakmu. Adik-adikku juga yang selalu memberi Inspirasi untuk ku agar aku selalu berubah menjadi yang lebih baik. Aku takkan melupakan kalian semua, suatu saat nanti, aku akan membahagiakan kalian semua. terus dukung, doakan aku ya....?

Sahabat-sahabatku



Kenangan di Bendungan wadas Lintang

Selasa, 27 November 2007

Persahabatan

Persahabatan
menyemangati yang lesuh dan lelah
Mengubah si penakut menjadi gagah
Memperingatkan yang bersalah
Menerangkan yang suram.

Masjid Baiturrahman Banda Aceh